Sedikit Info Seputar
Anakku, Ingatlah Selalu Kepada Kedua Orang Tua yang Selalu Rela Berkorban Apa Saja Demi Membesarkanmu~
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team Lampu Informasi, kali ini akan membahas artikel dengan judul Anakku, Ingatlah Selalu Kepada Kedua Orang Tua yang Selalu Rela Berkorban Apa Saja Demi Membesarkanmu~, kami selaku Team Lampu Informasi telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Lampu Informasi. semoga isi postingan tentang
Artikel #Inspirasi,
Artikel #Islam,
Artikel #Lifestyle,
Artikel Kabar Penting, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Anakku, Ingatlah Selalu Kepada Kedua Orang Tua yang Selalu Rela Berkorban Apa Saja Demi Membesarkanmu~
Terbaru
link: Anakku, Ingatlah Selalu Kepada Kedua Orang Tua yang Selalu Rela Berkorban Apa Saja Demi Membesarkanmu~
Berbagi Anakku, Ingatlah Selalu Kepada Kedua Orang Tua yang Selalu Rela Berkorban Apa Saja Demi Membesarkanmu~ Terbaru dan Terlengkap 2017
via : orangbijak.com |
Ada seorang pria tua yang memang sudah berumur memutuskan tinggal bersama dengan putra sulungnya. Anak itu sudah menikah dan memiliki seorang anak yang telah berusia lima tahun. Karena memang faktor usia, Pria tua tersebut tangannya sering gemetaran, penglihatan sudah semakin kabur, dan jalannya sudah tidak kuat seperti dahulu.
Suatu malam, ketika sedang makan malam berlangsung bersama keluarga anaknya tersebut, pria tua itu menjatuhkan gelas susunya sehingga membuat meja makan mereka menjadi sedikit berantakan. Bukan hanya gelas susu, ia juga kesulitan dalam makan karena tangannya yang sering gemetaran dan saat makan sedikit berantakan.
Apa yang terjadi setelah itu?
Anak lelaki kandungnya dan istrinya sekaligus menantu orang tua itu merasa agak jengkel akibat kejadian tersebut. Anak lelakinya berkata kepada istrinya �Karena kejadian tersebut kita harus melakukan sesuatu terhadap ayah.�Lalu istrinya menjawab,
�Kita tidak punya stok susu yang banyak untuk selalu ditumpahkan. Ayah juga sering berisik saat makan. Aku capek membersihkan makanan yang berserakan dilantai seusai makan�.Maka terciptalah kesepakatan antara istri dan putra dari kakek tersebut.Mereka akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah meja makan berukuran kecil dan menempatkan disudut ruangan tidak jauh dengan ruang makan keluarga itu. Selain itu mereka berdua menyediakan gelas dari plastik, piring plastik untuk orang tuanya. Hal ini mencegah agar saat gelas jatuh tidak pecah.
Hari demi berhari berlalu dimana orang tua mereka menghabiskan waktu untuk makan di meja kecil tersebut diwaktu yang bersamaan dengan anak, menantu dan cucunya makan di meja makan utama keluarga.
Suatu hari ketika sedang makan malam, menantu dan anaknya melihat orang tua mereka sedang makan. Terlihat jelas pria tua tersebut sedang merasa sedih. Namun, apa yang terjadi. Putra si kakek itu mengatakan, tak ada lagi gelas dan piring yang akan jatuh dan pecah.
Malam telah larut. Diwaktu siang hari ketika jam istirahat kerja, anak lelaki pria tua tersebut pulang dari kantor dan didapati anaknya sendiri sedang sibuk bermain dengan mainan kebanyakan dari plastic seperti gelas, piring, sendok dan lain-lain.
Ia pun bertanya, Nak senang mainnya, apa yang sedang kamu kerjakan ?
Anak kecil 5 tahun merupakan cucu dari kakek tua tersebut pun menjawab dengan polosnya. � Piring sama gelasnya aku siapin dan berikan untuk papa dan mama saat aku sudah besar nanti.�Mendengar perkataan dari anaknya sendiri, begitu menghujam hati pria tersebut. Ia begitu sedih karena merasa bersalah kepada Ayahnya dan ia pun menangis. Mulai hari itu, meja kecil untuk ayahnya disimpan.
Kemudian ia beserta istrinya meminta maaf kepada ayahnya karena memperlakukannya seperti orang lain di rumah mereka. Sejak saat itu, ayahnya telah berkumpul dan makan bersama kembali di meja makan keluarga.
Bahkan ketika ayahnya menjatuhkan sendok, gelas sesekali atau makanan yang berserakan ia langsung membersihkannya sendiri tanpa rasa jengkel.
Sobat sampein, jadikanlah gambaran kisah diatas sebagai renungan bagi diri kita sendiri. Sudah menjadi kewajiban bahwa setiap anak harus memperlakukan orang tuanya baik Ibu atau Ayah dengan baik ketika mereka sudah tua atau berusia lanjut.
Ingatlah, saat ketika kita masih kecil. siapa yang merawat kita? orang tua kita dengan tulus menjaga, merawat, memberi perhatian bahkan rela bertaruh nyawa demi anaknya tercinta. Maka, janganlah sesekali membuat hati orang tuamu bersedih karena perlakuan atau tingkah laku kita.
"Ya Allah yang maha pengasih, ampunilah segala dosa kami karena telah lalai menjaga kedua orang tua kami, Ya Allah sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami diwaktu kecil. berikanlah mereka selalu kesehatan, berikan mereka kemudahan, berikan mereka umur yang panjang, ridhoi-lah mereka menuju syurgamu kelak Ya Allah".
Amin yaallah yarabbalamin. Semoga bermanfaat untuk kita semua, syukron, jazakumullah. (Fz/Sn)