GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini

Sedikit Info Seputar GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Lampu Informasi, kali ini akan membahas artikel dengan judul GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini, kami selaku Team Lampu Informasi telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Lampu Informasi. semoga isi postingan tentang Artikel Berita, Artikel Islam, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini Terbaru
link: GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini

"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini Terbaru dan Terlengkap 2017

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Coumas, mengklarifikasi polemik hasil bahtsul masail di kantornya, Jakarta, pada Sabtu-Minggu, 11 hingga 12 Maret 2017 lalu. Bahtsul masail itu jadi polemik karena di dalamnya membahas soal kepemimpinan nonmuslim.
Hasil bahtsul masail diumumkan Ansor di Jakarta seusai sidang. Kesimpulannya, pemimpin atau kepala daerah dinilai sah apabila terpilih secara konstitusional. Oleh karena itu, segala kebijakannya mengemban tugas negara juga sah, baik dari sisi konstitusi negara maupun agama.


Keputusan itu jadi polemik karena di kalangan Nahdlatul Ulama, soal kepemimpinan nonmuslim sampai kini masih memunculkan perbedaan pendapat. Bahkan Wakil Rais Am Pengurus Besar NU mengkritisi keputusan Ansor tersebut karena tidak dilaporkan terlebih dahulu ke pimpinan NU sebelum diumumkan.
Yaqut mengatakan, di kepengurusan Ansor banyak kiai muda. Bahtsul masail dilakukan sebagai bagian dari pengembangan kader di bidang hukum Islam. Adapun perbedaan pendapat yang mewarnai keputusan bahtsul masail dianggap sebagai latihan sebelum nantinya betul-betul turun memimpin umat.
"Itu bahtsul masail latihan. Kalau sudah terbiasa dengan perbedaan pendapat, kader-kader Ansor nanti tidak kaget ketika jadi kiai beneran di tengah-tengah masyarakat," kata Yaqut seusai acara rapat koordinasi bersama pengurus Ansor dan Banser Jatim di Kantor NU setempat di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu, 22 Maret 2017.
Keputusan bahtsul masail Ansor itu, kata Yaqut, sifatnya tidak mengikat kepada semua umat Islam di negeri ini. Apalagi, secara harafiah bahtsul masail artinya membahas sebuah permasalahan. "Jadi boleh dong kami membahas permasalahan. Sifatnya juga tidak mengikat, yang mau ikut silakan, yang tidak mau ikut juga silakan," lanjutnya.
Terkait materi bahtsul masail, Yaqut berpendapat bahwa memilih dan mendukung pemimpin atau kepala daerah yang muslim adalah kewajiban bagi umat Islam. Namun bukan berarti kepala daerah yang terpilih dari kalangan nonmuslim tidak sah. "Kalau yang terpilih nonmuslim, ya boleh saja," ujarnya.
Di Indonesia, lanjut Yaqut, ada beberapa provinsi yang mayoritas daerahnya justru dipimpin nonmuslim. Misalnya di Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur.

"Di Papua dan NTT itu kepala daerahnya mayoritas nonmuslim. Kalau itu dianggap tidak sah, bisa bubar negeri ini," lanjut Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Penjelasan itu, kata dia, juga disampaikan kepada Ketua NU Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah. (one) 



Berikut Komentar Netizen : 
Dariskan Iskandar · 
Ini ketua GP Ansor perlu banyak belajar kepada para sesepuh NU.

Imran Khan · 
Gimana kalau pak Ketua ini mundur dengan sukarela dan menyuruh AHOK sebagai penggantinya ...mau NGGAK? Hidupilah organisasi dan anggota-anggotanya dengan cara-cara yang baik dan halal...jangan dengan cara menjual akidah...kalo nggak punya modal...ya mundur...sungguh melampaui batas....

Rio Windhusono
orang Islam macam ini tidak perlu didengar omongannya, tidak perlu dibaca tulisannya, tidak perlu diikuti, tidak perlu dihadiri majelisnya...bukan untuk menghukum...tapi untuk menyadarkan kalau dia itu salah...


Dedy Iswanto · 
kita terikat pada hukum nasional sebagai dan hukum agama.
hukum nasional ( KUHP ) hukumanya di dunia. hukum agama, al-quran dan al-hadist, hukumannya di dunia serta di akherat..
biarlah semua menjadi pilihan masing masing,


Aris Ayah Al Haidar · 
Jadikanlah Al Quran dan Al Hadist sebagai pedoman.
Saya muslim, saya berkewajiban menjalankan apa yang diperintahkan oleh Alloh SWT yang tertuang di QS Al Maidah 51.
Dalam prosesnya kita wajib memilih pemimpin Muslim, misalnya pada akhirnya harus dipimpin non muslim maka saya hormati beliau sebagai pemimpin saya. Mungkin ini yg dimaksud toleransi menurut saya.

Abdul Syukur · 
Pintar sekali orang ini yaa... ckckck...

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Itulah sedikit Artikel GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini terbaru dari kami

Semoga artikel GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Lampu Informasi. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca GP Ansor: Kalau Pemimpin Nonmuslim Tak Sah, Bubar Negeri Ini