Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya

Sedikit Info Seputar Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Lampu Informasi, kali ini akan membahas artikel dengan judul Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya, kami selaku Team Lampu Informasi telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Lampu Informasi. semoga isi postingan tentang Artikel Berita, Artikel Islam, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya Terbaru
link: Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya

"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya Terbaru dan Terlengkap 2017




Saksi ahli agama yang meringankan terdakwa penista agama, Ahmad Ishomuddin mengatakan bahwa dalam kasus Ahok, diperlukan untuk tabayun atau kroscek soal niat.

Namun, penjelasan Ishomuddin dibantah oleh Wakil Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar.

“Tabayyun tidak boleh kepada orang kafir, apalagi yang tidak bisa menjaga mulutnya. Lantaran orang kafir dalam kitab-kitab terutama fikih tidak bisa diterima riwayat dan persaksiannya,” kata KH Miftahul Akhyar saat dihubungi Kiblat.net pada Ahad (26/03).

Pengasuh Ponpes Miftahul Jannah, Kedung Tarukan ini menjelaskan, dalam kasus Ahok, tabayyun cukup dilakukan kepada umat islam yang tahu dan mendengar ucapan tersebut.

Apalagi, kata dia, ada vidio You Tube yang diproduksi oleh Pemprov DKI yang orisinil dan dijamin keasliannya. Video tersebut bahkan sudah tersebar luas dan viral.

“Ini sudah viral sedemikian rupa, sudah semua tahu ucapannya itu. Dan itu tidak diucapkan di satu tempat. Di markasnya Nasdem, di tempat lain juga ada. Bahkan lama itu, sejak 2007 kalau tidak salah,” tuturnya.

Menurut Kyai Miftah, ucapan Ahok ini kalau tidak disebut mutawatir (diketahui banyak orang) ya mendekati mutawatir. Artinya, sudah mencukupi sebagai fakta hukum untuk diproses. Sebagaimana maksud tabayyun dalam Al Qur’an Surat al-Hujurât ayat 6.

Maka, ia menegaskan tidak perlu tabayun soal niat. Sebab, Islam itu menghukum yang nampak. Tidak yang batin. Namun, batin juga bisa dilihat dari kalimat Ahok.

“Gestur Ahok menyampaikan ‘jangan mau dibohongi’ itu gestur merendahkan. Ada kalimat dibohongi dan dibodohi,” tukasnya. [opinibangsa.id / kn]

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Itulah sedikit Artikel Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya terbaru dari kami

Semoga artikel Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Lampu Informasi. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Wakil Rais Aam PBNU: Tak Ada Tabayun Bagi Orang Kafir, Apalagi yang Tidak Jaga Mulutnya