Isu
"Tak perlu medical check up ke rumah sakit, cek sendiri kesehatan tubuh Anda dengan cara yang sederhana. Untuk melakukan prosedur ini kamu hanya butuh waktu satu menit saja kok."
Itulah contoh penggalan kalimat dari pesan yang belakangan beredar di media sosial. Di dalamnya pembaca diberi tahu bagaimana sebuah eksperimen dengan sendok dan air liur lidah dapat dipakai untuk menentukan kondisi kesehatan.
Dengan sendok seseorang diinstruksikan untuk mengambil sampel air liur lidahnya lalu bungkus dengan plastik transparan dan tempatkan di bawah sinar matahari atau cahaya terang lampu. Dalam waktu satu menit sendok tersebut diklaim akan memberikan noda warna, rasa, dan bau spesifik yang menunjukkan penyakit tertentu.
Investigasi
Apakah hal tersebut benar adanya? detikHealth berusaha melakukan investigasi dengan mencobanya langsung.
Sesuai instruksi sendok yang detikHealth gunakan diusap ke seluruh permukaan lidah lalu dibungkus plastik transparan. Setelah itu sendok dibiarkan di bawah paparan matahari pagi.
Setelah beberapa menit hasilnya tidak terlihat ada noda warna tertentu yang muncul di permukaan sendok. Bau dan rasa yang muncul pun hanya khas dari metal aluminium yang merupakan bahan dasar dari sendok.
dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD, dari Badan Data dan Informasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang akrab disapa dr Koko berkomentar metode dengan sendok tersebut bukan standar dunia medis. Menurutnya terlalu banyak variabel dalam eksperimen untuk bisa menentukan secara akurat suatu penyakit.
Mulai dari volume air liur, intensitas cahaya, hingga ke makanan dan minuman yang sebelumnya dikonsumsi oleh seseorang mungkin bisa memengaruhi hasil eksperimen.
"Soal rasa itu kemungkinan besar ada. Tapi kita nggak punya angka untuk jadi tolak ukur," kata dr Koko ketika dihubungi detikHealth, Kamis (18/5/2017).
Selain itu untuk melihat noda yang disebut merupakan tanda infeksi, di laboratorium sendiri membutuhkan waktu beberapa hari sampai koloni suatu bakteri bisa terlihat dengan mata telanjang.
"Teknologi biakan bakteri kita saat ini rata-rata tiga hari dengan medium tertentu. Bukan logam," ungkap dr Koko.
"Untuk saya ini hoax," lanjutnya.
dr Koko menyarankan agar masyarakat tetap melakukan pemeriksaan medis rutin dengan berkunjung ke fasilitas kesehatan. Alasannya karena di internet bisa banyak beredar informasi-informasi yang kebenarannya patut dipertanyakan.
"Ketika menerima informasi kesehatan harus tahu dulu siapa yang berkomentar kompeten atau tidak. Apa background yang bersangkutan? Saat ini medical check up standar itu melalui tahapan anamnesis, pemeriksaan fisi, dan pemeriksaan penunjang oleh tenaga medis (dokter)," pungkas dr Koko.
Kesimpulan
Pesan berantai tentang sendok dan air liur yang bisa digunakan untuk medical check up sederhana adalah hoax. (
dtk)
